Manusia harus selalu siap menanggung hidupnya, menanggung
perbuatannya. Saat ini bukan saat yang tempat untuk menyalahkan orang-orang
yang mengambil andil dalam “hancur”nya suatu kehidupan. Manusia harus siap, seharusnya tak ada waktu
menangisi orang-orang pengecut itu, bahkan ketika topeng mereka terlepas dan
jati diri tampak sangat jelas, kenyataan bahwa tidak semua wajah yang kamu liat
adalah malaikat cinta yang mereka percaya di jaman yang entah sudah ada hati
nurani atau belum.
Otak manusia sangat luas, jangan harap bisa membaca pikiran
lawan bicaramu meskipun kau mengatakan kau jauh lebih mengenalnya dibanding
mengenal dirimu sendiri. Tubuh ini, tangan, kaki, kulit, wajah, ucapan adalah
topeng yang abadi sebagai anugrah tuhan buat kita manusia. Bisa saja mereka
jauh berbeda dari apa yang kamu kenal selama ini.
Kehidupan ini jauh lebih mengerikan dari yang aku bayangkan,
hidup tak memandang bulu.. semua diberi rasa sakit dengan urutan yang acak, dan
sialnya aku selalu terperangkap dalam randomize sialan itu.