Home

Kamis, 21 Januari 2010

Self Confidence


Self confidence is the difference between feeling unstoppable and feeling scared out of your wits.


Percayakah anda pada diri anda sendiri? Percayakah anda dengan kemampuan anda sendiri? saya sangat berharap jawaban anda adalah Ya!! Pernahkah kita berfikir bahwa semua potensi ada dalam diri setiap manusia, tapi sayagnya banyak sekali diantara kita yang masih terjebak dalam situasi dimana secara tidak langsung telah mengakui Kebodohannya sendiri.

kita terlahir dalam keadaan kosong! setiap detail pengetahuan yang kita dapat dari bayi hingga sekarang melalui proses yang kita sebut secara umum dengan sebutan "Belajar". coba kita tanya pada diri kita saat ini? Apa yang kita tau sekarang? Apa yang kita bisa sekarang??? pastinya tidak kita dapatkan dengan mudah. tapi hal itu akan menjadi kebanggaan dari dalam diri kita.

contohnya mungkin seperti ini, pada saat semester akhir perkuliahan, dosen Metodologi penelitian memberikan tugas membuat sebuah laporan penelitian ilmiah sebagai tugas akhir utuk memenuhi nilai akhir. ini adalah hal yang baru bagi saya, begitu juga dengan teman-teman saya, tapi sebelumnya materi dan metode-metode penulisan karya ilmiah sudah ada dalam mata kuliah Metodologi penelitian. ini adalah hal yang paling saya takutkan sebelum menjadi seorang mahasiswa, apakah saya bisa??? tadinya saya tidak mengerti dengan benar apa itu Skripsi? tapi yang jelas kakak-kakak mahasiswa yang saya kenal hampir seluruhnya membeli naskah skripsi tersebut dengan harga yang tidak murah. apakah si pembuat skripsi itu adalah orang-orang yang terbatas? orang-orang yang langka? itu pertanyaan yang terus menganggu saya. Sesulit itukah membuat sebuah skripsi?? klo si pembuat skripsi bayaran itu bukanlah seorang manusia super (hanya manusia biasa) kenapa kita yang juga manusia biasa tidak bisa melakukannya?

selama perkuliahan Metodologi penelitian selama hampir satu semester, tak ada satupun yang masuk dalam kerangka otakku karena selama perkuliahan tak jarang aku memasang earphone sembunyi-sembunyi ato bergosip ria dengan teman disebelahku. dosennya sangat membosankan, arah perkataannya sulit kumengerti, padahal dimata kuliah lain aku bisa proaktif dalam perkuliahan. tapi semua dah terlanjur, bukanlah ide yang tepat jika aku menyerah dengan mengulang mata kuliah ini di semester depan sedangkan teman-teman seangkatanku sudah maju dalam tahap praktikum kuliah lapangan kerja.

kucoba mendekati dosen dengan meminta silabus mata perkuliahan, kucoba mencari referensi bahan dengan hanya bermodalkan Google. mencoba belajar otodidak mendalami Metodologi penelitian dalam waktu seminggu untuk membayar kemalasanku selama hampir satu semester. meski draft pertama laporanku dikritik habis-habisan tapi paling tidak aku satu dari 24 mahasiswa yang menyerahkan draft laporan tepat waktu. diam-diam aku jadi merasa bangga pada diriku sendiri, sekaligus seperti tercambuk habis-habisan untuk menyelesaikan laporan tersebut menjadi lebih baik.

dan alhasil aku bisa mengerjakannya, yang sebelumnya aku tak pernah percaya kalau aku bisa melakukannya. ini seperti mimpi tapi sekaligus memberiku semangat bahwa tak ada yang tak bisa kulakukan bila aku MAU berusaha. teman-teman terdekatku sibuk mencari seseorang yang bisa mengerjakan tugas tersebut secara gratis maupun tidak. tapi bagiku ini bukan soal gratis atau tidaknya, tapi ini masalah NUTRISI otak yang membuatku merasa berbeda. mereka bisa saja mendapatkan skripsi yang lebih baik dari yang aku punya. tapi mereka belum tentu bisa mempertanggungjawabkan isi dari skripsi tersebut. untungnya ini hanya tugas latihan, pembuatan skripsi yang sebenarnya masih 1 semester lagi. Tak ada maksud lain selain aku merasa prihatin dengan teman-teman saya itu. mereka mungkin bisa mendapatkan semua dengan uang, tapi bagaimana dengan isi otak yang masih kosong???????

ini salah satu akibat kalau mereka tidak percaya pada diri mereka sendiri. aku pernah menawari salah satu dari mereka yakni sahabat terdekatku selama kuliah untuk belajar membuat penelitian itu bersama-sama. tapi dia menolak dengan alasan tidak mampu. aku jadi sanksi dengan alasannya sekaligus ingat sama perkataan dosen Pengkreditanku semester lalu namanya Pak Luicito, "untuk mencapai keberhasilan kita cuma punya dua jalan yaitu 2M (MAU atau MALAS)" karena semua potensi itu ada jika kita mau, dan semua potensi itu menjadi nihil jika kita malas. dan aku merasa sebagian besar rasa malas itu ada hanya karena kita tidak punya percaya diri. Tidak ada kata tidak bisa jika kita mau berusaha! entah siapa yang pertama mengeluarkan kalimat itu tapi yang jelas kalimat itu mengajarkan dan mengubah banyak hal dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komen ya!